Rabu, 26 Januari 2011

Belajar Nulis Sepakbola

Yang gembira dan yang loyo (foto: inilah.com)
Tadinya saya gak pengen nulis. Karena saya bukan pengamat bola. 
Tapi karena gemas dengan permaian Uzbekistan maka akhirnya saya buka laptop juga pada menit ke 77 pertandingan Uzbekistan melawan Australia ini. Di bawah ini adalah catatan saya tentang jalannya pertandingan. *Halah… koyok hyo-hyo-o, Rul*

1. Menguasai tapi tak menghasilkan apa-apa.

Inilah gambaran permainan kesebelasan Uzbekistan melawan Australia pada Asian Cup Qatar 2011 pagi dini hari tadi. Hampir 70% Usbekistan menguasai bola sepanjang pertandingan. Tapi selalu berantakan ketika mendekati kotak penalty. Karena hampir mereka tak pernah mendapatkan posisi enak untuk menembak bola ke gawang Australia.


2. Hard work melawan smart work. 

Sebaliknya Auatralia, meskipun sering diserang selalu berhasil mengakhirinya. Selain dengan mengunci kotak penality dengan 7-8 pemain, sering mereka berhasil mengubahnya menjadi serangan balik yang menghawatirkan dan bahkan menghasilkan gol. Seakan hard worknya Uzbekistan, kalah telak dengan smart worknya Australia.  Bayangkan pengusaan bola yang Cuma 37% justru menghasilkan 6 gol. Dan pemain Australia pada serangan baliknya seperti tanpa pengawalan berarti untuk lari kencang menuju gawang Uzbekistan. Tak ada penghalang untuk berhadap-hadapan dengan kiper Uzbekistan. Sangat berbeda dengan Uzbekistan yang cantik mengutak-utik bola, oper sana oper sini di setengah lapangan, tapi selalu belibet ketika mendekati kotak penalty lawan.

3. Tak cepat belajar dari pengalaman.

Dari gol ke gol selalu terjadi demikian. Serangan balik pemain Australia yang terjadi, tanpa penjagaan ketat. Pemain Uzbekistan seperti berdiri dimana saja mereka mau. Bukan menjaga pemain lawan. Sampai 6 gol semua terjadi secara demikian. Saksikan ketika Uzbekistan menyerbu daerah Australia. Sepertinya sulit melihat pemain Uzbekistan yang berdiri bebas. Sepertinya sulit sekali pembawa bola memberi umpan kepada siapa. Semua terjaga sedemikian ketat. Lalu ketika bola nyangkut di kaki si Aussie, bola ditendang jauh ke depan, dan selalu ada 2-3 orang yang siap menerima dan membawanya lari kencang menuju gawang Uzbekistan, sehingga pemain Uzbekistan lari pontang panting mengejarnya. Dan gagal. Dan terjadinya gol bertubi-tubi, selalu dengan cara demikian.

4. Kebanyakan tak lagi nikmat.


Makan kalau kebanyakan tak lagi nikmat. Demikian juga dengan gol. Meskipun gembira, gol ke-4, 5, 6 tak begitu disanbut dengan selebrasi yang berlebihan. Jalannya sudah terlalu mudah, sehingga kegembiraanpun tak pelu lagi berlebihan. Saya yang nonton aja juga demikian. Gejala bakal gol tampak nyata.

5. Tenang tak menghanyutkan


Yang menyebalkan, ketika menguasai bola, Uzbekistan tampak tenang bagai pemenang. Oper sana oper sini. Tapi tak jelas focus nya mau kemana. Atau mereka mungkin mau memancing pemain Australia yang defensive untuk keluar. Namun pancingan ini selalu gagal. Dan ini terulang-ulang terus. Tak ada perubahan permainan. Seperti tak ada plan B.

6. Mengurangi kecepatan

Ketika mendapatlkan bola bagus pun dan relative lebih tak terjaga, pemain Uzbekistan lari kencang. Tapi ditengah jalan selalu menghentikan bolanya, yang otomatis mengurangi laju larinya sehingga memberi  kesempatan pemain Australia untuk kembali berkumpul di daerah pertahanannya.

Sungguh menyebalkan nonton pertandingan yang seharusnya berimbang namun hasilnya njomplang seperti ini. Rupanya teknik saja tak cukup. Tapi diperlukan juga strategi yang jitu.

Halah… Saya kayak pengamat bola aja. Padahal cuma menumpahkan kekesalan saja. Kenapa yang menguasai lapangan bisa kalah telak begini.

Semoga gak ada yang baca analisa gak bermutu ini.

Cikarang Baru, 26 Januari 2011. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar